1. asesmen pasien : ketepatan waktu asesmen medis awal <24 jam
a. Pendahuluan
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat terwujud derajad kesehatan masyarakat yang optimal. Masyarakat mulai cenderung menuntut pelayanan kesehatan yang lebih baik, lebih ramah, professional dan lebih bermutu. RS Islam Klaten, secara bertahap meningkatkan mutu pelayanan agar lebih efektif dan efisien serta memberi kepuasan kepada pasien keluarga dan masyarakat.
b. Laporan
Angka capaian untuk indikator ini pada tahun 2017 (Januari-April) adalah :
Rata-rata pencapaian sebesar 98% dari target ≥ 98%.
Untuk menilai apakah asesmen pasien ini berjalan dengan baik, dilakukan pengukuran validitas berupa survei kepada pasien. Survei tersebut dilakukan pada pasien rawat inap menggunakan rumus Nursalam (2011) dengan teknik sampling. Setiap pasien yang di survey diberikan kuesioner yang berisi 3 butir pertanyaan (selanjutnya di sebut sebagai data survey sekunder) dan di lakukan penghitungan waktu assesmen medis awal terhitung pasien datang di rawat inap sampai pasien di kunjungi dokter spesialis (DPJP) untuk pertama kali (selanjutnya disebut sebagai data survey primer). Dari data survey primer didapatkan hasil rata – rata assesmen medis pasien 9 jam 27 menit. Sedangkan untuk data survei sekunder berdasarkan analisa SPSS didapatkan data puas 96,7% (28 pasien) dan tidak puas 3,3% (2 pasien).
c. Kesimpulan dan saran
Ø Berdasar uji Korelasi Pearson dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara waktu asesmen medis awal dengan tingkat kepuasan pelanggan, yakni semakin tinggi waktu asesmen medis awal maka tingkat kepuasan pelanggan akan semakin rendah.
Ø Komite Medis diharapkan dapat melakukan koordinasi dengan SMF yang ada agar asesmen medis awal <24 jam dapat selalu terpenuhi sesuai target
Lampiran
Profil indikator di RS Islam Klaten untuk mengumpulkan data “Asesmen Pasien : Ketepatan Waktu Asesmen Medis Awal <24 jam” adalah
Judul |
Assesmen medis awal : ketepatan waktu assesmen medis awal < 24 jam |
Rasionalisasi pemilihan indikator
|
- Pasien mengharapkan kedatangan dokter segera setelah diterima sebagai pasien rawat inap - Assesmen medis yang dilakukan lebih awal memungkinkan pasien mendapat pengelolaan lebih cepat dan diharapkan dapat memperpendek lama hari rawat (LOS) |
Dimensi mutu |
Akses ke pelayanan dan kontinuitas pelayanan |
Tujuan |
Teridentifikasinya kebutuhan pelayanan medis pasien seawal mungkin (24jam pertama masuk rawat inap) |
Definisi operasional |
Assesmen Medis Awal adalah assesmen yang dilakukan DPJP kepada pasien rawat inap terhitung dari pasien sampai di ruang rawat inap sampai pasien mendapat kunjungan pertama kali oleh DPJP |
Frekuensi pengumpulan data |
1 bulan |
Periode analisis |
3 bulan |
Numerator |
Jumlah pasien baru rawat inap yang mendapat assesmen oleh DPJP < 24 jam |
Denominator |
Jumlah seluruh pasien baru rawat inap |
Sumber data |
Rekam Medik Pasien |
Standar |
≥ 98% |
Penanggung jawab |
Manager Ranap & intensif |
2. pelayanan laboratorium : waktu tunggu pelayanan pemeriksaan kimia klinik tanpa gula darah 2 jam pp pasien rawat jalan ≤45 menit
Hasil pemeriksaan laboratorium yang cepat sangat diperlukan agar penanganan pasien dapat berjalan dengan lancar. Kualitas pelayanan laboratorium dapat dinilai salah satunya dengan kecepatan waktu pemeriksaan. Pada tahun 2016 untuk indikator waktu tunggu pelayanan pemeriksaan kimia klinik tanpa gula darah 2 jam pp pasien rawat jalan digunakan batas waktu <60 menit, untuk tahun 2017 batas waktunya menjadi <45 menit. Perubahan batas waktu ini disebabkan karena pada tahun 2016 target tercapai secara langgeng.
Profil indikator yang digunakan dalam pengumpulan data adalah :
Judul |
Waktu tunggu pelayanan pemeriksaan kimia klinik tanpa gula darah 2 jpp pasien rawat jalan ≤ 45 menit |
Rasionalisasi pemilihan indikator |
Meningkatkan kenyamanan pelayanan pasien rawat jalan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan/pasien sehingga memberikan nilai bagi pelanggan/pasien untuk disampaikan kepada pelanggan/pasien lainnya dan membantu kecepatan dokter dalam mendiagnosa pasien |
Dimensi mutu |
Efektifitas,kesinambungan pelayanan,efisiensi |
Tujuan |
Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium |
Definisi Operasional |
Pemeriksaan laboratorium yang dimaksud adalah pelayanan pemeriksaan kimia klinik tanpa gula darah 2 jpp. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium untuk pemeriksaan laboratorium adalah tenggang waktu mulai pasien diambil sampel sampai dengan menerima hasil yang sudah diekspertisi. |
Frekuensi pengumpulan data |
1 bulan |
Periode analisis |
3 bulan |
Numerator |
Jumlah kumulatif waktu tunggu pemeriksaan kimia klinik tanpa gula darah 2 jpp pasien rawat jalan ≤ 45 menit yang dihitung dalam satu bulan |
Denominator |
Jumlah pemeriksaan kimia klinik tanpa gula darah 2 jpp pasien rawat jalan yang diperiksa di laboratorium dalam satu bulan |
Sumber data |
Register di computer ( Laporan LIS = Laboratorium Information System) |
Standar |
≥ 90 % |
Penanggung jawab |
Kepala Instalasi Laboratorium |
Pencapaian selama Januari-April 2017 : (grafik)
Rata-rata pencapaian 90,4% dengan standar 90%. Untuk bulan Januari masih di bawah target karena staf belum mengetahui adanya perubahan target waktu.
Usaha yang dilakukan agar bisa mencapai standar adalah sosialisasi target baru dan menempelkan target waktu ≤ 45 menit di papan indikator.