I. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan bencana. Hampir semua jenis bencana bisa terjadi
di Indonesia. Mulai dari bencana alam maupun buatan manusia. Semua itu memerlukan kesiapan
rumah sakit sebagai institusi penyedia pelayanan kesehatan untuk menanggulangi permasalahan
kesehatan akibat terjadinya bencana. Di setiap kejadian bencana, institusi kesehatan terutama
rumah sakit selalu memegang peran yang sangat penting. Akan tetapi berdasarkan pengalaman di lapangan,
rumah sakit seringkali tidak menunjukkan kesiapan yang memadai menghadapi bencana ini. Akibatnya disetiap
kejadian bencana, hambatan dan kekurangan-kekurangan yang sama selalu berulang ditemui oleh RS.
Salah satu penyebab ketidaksiapan RS tersebut adalah belum adanya petunjuk yang baku sehingga belum
ada persepsi yang sama terhadap kesiapan menghadapi bencana.
Pengalaman menghadapi bencana yang pernah dialami oleh RS Islam Klaten tidak juga tidak jauh berbeda.
Pada saat terjadi gempa bumi di tahun 2006, dimana terjadi lonjakan jumlah pasien yang melebihi kapasitas RS,
semua sumberdaya yang memungkinkan dikerahkan untuk melakukan pelayanan pada pasien korban bencana,
namun karena belum ada sistem/perencanaan penanganan bencana, maka proses penanganan bencana
belum terkoordinir dan tercatat secara sistematis. Belajar dari kasus tersebut, maka RS Islam Klaten
telah menyusun Pedoman Hospital Disaster Plan sebagai acuan penanganan jika terjadi bencana yang
ditindaklanjuti dengan terbentuknya tim penanganan bencana di rumah sakit. Dalam realisasi harus pula
ditetapkan adanya kerja sama dengan instansi-instansi/unit kerja di luar rumah sakit serta ada pelatihan
berkala terhadap staf RS sehingga staf RS terbiasa dengan perencanaan yang telah disusun agar dapat
diterapkan.
II. TUJUAN KEGIATAN
TUJUAN UMUM
Meningkatkan kesiagaan rumah sakit dalam menghadapi bencana internal dan eksternal rumah sakit.
TUJUAN KHUSUS
1. Menguji Pedoman HDP yang telah tersusun
2. Proses internalisasi regulasi penanganan bencana kepada staf yang terlibat
3. Evaluasi terhadap Pedoman Hospital Disaster Plan yang telah dirancang.
4. Terbentuknya tim penanggulangan bencana yang terlatih.
III. PELAKSANAAN PELATIHAN
Sebagai realisasi dari keperencanaan tersebut tanggal 28 April 2016 diselenggarakan Pelatihan Hospital Disaster Plan
yang Pembukaan Pelatihan didukung oleh :
1. Dinas Kesehatan Klaten
2. BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah )Kab Klaten
3. Pimpinan Muhammadiyah Klaten
4. STIKES Muhammadiyah Klaten
Pelatihan dibuka oleh dr. Siti Sundari Indriastuti, M. Kes mewakili Kepala Dinas Kesehatan Klaten
sedangkan narasumber Tim MDMC ( Muhammadiyah Disaster Management Center)
IV. MATERI PETIHAN :
NO |
KOMPONEN MATERI |
1 |
Peran Dinkes dalam Kebencanaan |
2 |
Jalur Koordinasi Penanganan Bencana |
3 |
Disaster Reduction Risk, Save Hospital, Positionig RSI, Koordinasi Lintas Sektor |
4 |
Hospital Disaster Plan |
5 |
Materi Teknis Aplikasi HDP ( Alur Operasional Triase, Treatment ) |
6 |
Kesiapan masing-masing unit /Instalasi Khusus |
7 |
Table Top |
11 |
Simulasi |
12 |
Evaluasi |
V. PESERTA PELATIHAN
Peserta pelatihan sebanyak 82 orang terdiri dari petugas :
Bag. Farmasi, Bag. Umum, Bag. Keuangan, Bag. Gizi, Bag. Radiologi, Laboratorium, IBS, ICU, Rawat Ina p, IGD,
Rekam Medis, Humas, SDM, IPSRS
VI. PELAKSANAAN SIMULASI
Minggu, 1 Mei 2016 dilakukan simulasi dan evaluasi Tanggap bencana yang melibatkan seluruh komponen
RS. Islam Klaten dengan skenario jumlah korban sebanyak 100 pasien. Penanganan pasien dilakukan
dengan Triage yang memudahkan penanganan pasien sesuai dengan klasifikasi triage tersebut.
1. Hitam : pasien meninggal atau cedera fatal yang tidak memungkinkan untuk resusitasi
2. Merah : pasien cedera berat atau mengancam jiwa
3. Kuning : pasien cedera yang dipastikan tidak mengancam jiwa dalam waktu dekat
4. Hijau : cedera ringan yang tidak memerlukan stabilisasi segera.